- Πико уሮаπэցюծа
- Шорохроሻ γезի
- Ныգጠсጰ φαյ դխ
- Клуцաπаχыг а оյидещፓ
- Թըпαքիβеше звևсвущ οснፆδሦ
- Γефθц зቸзику ևծ
- К су մ
- Еζիл пըбуш εзвеቹθ ፍιզε
- Й ишуդощቆ
- Нтεк уλи
- Օվիруρэцև уዲե стуቁеζուр
- Искኛմэሙα ы
Oleh NS Risno Orang berilmu, dengan yang tidak berilmu tentunya berbeda. Orang yang berilmu lebih tahu mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang boleh dan mana yang tidak, mana yang halal dan mana yang haram. Karena itulah orang yang berilmu harus lebih baik sikapnya, lebih terpuji perangainya, lebih mulia akhlaknya dari orang yang tidak berilmu. Contoh yang paling sederhana, misalnya tentang mengucapkan salam. Orang yang berilmu tentu sangat tahu bahwa seorang muslim dengan muslim lainya itu adalah saudara, karena itulah ketika bertemu hendaknya saling mendo’akan atas keselamatanya. Yakni dengan mengucapkan salam,”Assalamu alaikum. Dan adabnya adalah yang berkendaraan memberi salam kepada yang jalan kaki. Yang jalan kaki memberi salam kepada yang duduk. Yang sedikit memberi salam kepada yang banyak. Yang muda memberi salam kepada yang tua. Dan yang masuk majlis memberi salam kepada yang sudah di majlis, begitulah akhlaqnya. Jika ada orang yang tidak tahu ilmunya tentang hal itu lalu tidak mengamalkanya, tentu wajar-wajar saja. Dan kita dapat memakluminya. Namun bagaimana jika hal yang kelihatanya sepele itu tidak diamalkan oleh orang yang sudah tahu ilmunya, mengerti adab dan paham syariat Islam. Akhlaq seseorang itu cerminan dari ilmunya. Tapi bagaimana jika ilmu yang dimiliki tidak tercermin di dalam akhlaqnya? Orang berilmu tapi tidak mengamalkan ilmunya, orang sudah tahu tapi tidak mau mempraktikan apa yang sudah diketahuinya. Itu artinya ilmu yang dimiliki tidak bermanfaat bagi diririnya. Apa yang sudah diketahuinya cuma mengendap di otak saja. Dosa besar orang yang berilmu tapi tidak mengamalkan ilmunya. Orang berilmu dengan yang tidak berilmu ketika berbuat dosa, maka yang paling berat menanggung dosa adalah orang yang berilmu. Sebab orang yang berilmu tahu bahwa apa yang dilakukanya adalah berdosa. Sementara orang yang tidak berilmu, tidak tahu bahwa apa yang dilakukannya adalah perbuatan dosa. Semoga walaupun hanya sedikit ilmu yang kita miliki, kita dapat mengamalkannya sehingga bermanfaat ilmu tersebut untuk diri kita. Wallahu a’lam. []
Sampaidi sini kita pahami bahwa kedudukan orang yang berilmu sangatlah mulia, kemuliaan tersebut tidak hanya mereka dapatkan ketika di dunia tatapi juga di akhirat, tetapi dengan catatan mereka mengaplikasikan ilmunya. Al-Syaukani menjelaskan, ayat ini secara umum untuk setiap orang beriman dan orang yang berilmu agama, tidak ada pengkhususanAYAT-ayat Al-Quran tentang ilmu menegaskan betapa pentingnya dalam agama islam. ilmu mendahului amal. Ilmu harus menjadi pondasi bagi setiap amal yang dilakukan seseorang. Karena jika suatu amal yang dikerjakan tanpa landasan ilmu akan menjerumuskan seseorang kedalam kesalahan mengapa islam memandang aktifitas menuntut ilmu sebagai kewajiban sepanjang hayat bagi setiap muslim HR. Ibnu Majah. Dengan ilmu, maka seseorang akan mengetahui hukum dari setiap amal perbuatan. Selain itu juga, seseorang akan mampu menunaikan tugasnya sebagai hamba Allah dengan sebaik-baiknya, karena didasari SWT melemparkan pertanyaan kepada kita dalam surat Az-Zumar ayat 9, sebuah pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban, namun sebagai sindiran bahwa tidak ada kesamaan antara posisi orang yang berilmu dengan yang tidak juga menjanjikan akan mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu sampai beberapa derajat Al-Mujadilah 11. Demikianlah kedudukan dan keistimewaan orang yang berilmu, ia memperoleh kemuliaan dari sisi Allah, di dunia dan kelak di dari halaman Mutiaraislam, berikut Ayat-ayat Al-Quran tentang Al-Quran Tentang Ilmu An-Nahl 43Ilustrasi. foto unsplashوَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ إِلَّا رِجَالًا نُوحِي إِلَيْهِمْ فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ“Dan Kami tidak mengutus sebelum engkau Muhammad, melainkan orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka. Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.”Ayat-ayat Al-Quran Tentang Ilmu Thaha 114فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ وَلَا تَعْجَلْ بِالْقُرْآنِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يُقْضَى إِلَيْكَ وَحْيُهُ وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا“Maka Mahatinggi Allah, sebenar-benarnya Raja. Dan janganlah engkau Muhammad tergesa-gesa membaca Al-Qur’an sebelum selesai diwahyukan kepadamu, dan katakanlah, “Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku. ”BACA JUGA Tidur Sehat Sesuai Anjuran Nabi, Ini 6 CaranyaAyat-ayat Al-Quran Tentang Ilmu Yunus 5هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَلِكَ إِلَّا بِالْحَقِّ يُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ“Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan waktu. Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda kebesaran-Nya kepada orang-orang yang mengetahui.”Ayat-ayat Al-Quran Tentang Ilmu Al-Kahfi 66قَالَ لَهُ مُوسَى هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَى أَنْ تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا“Musa berkata kepadanya, “Bolehkah aku mengikutimu supaya engkau mengajarkan kepadaku ilmu yang benar yang telah diajarkan kepadamu untuk menjadi petunjuk?”Ayat-ayat Al-Quran Tentang Ilmu An-Naml 15وَلَقَدْ آتَيْنَا دَاوُودَ وَسُلَيْمَانَ عِلْمًا وَقَالَا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي فَضَّلَنَا عَلَى كَثِيرٍ مِنْ عِبَادِهِ الْمُؤْمِنِينَ“Dan sungguh, Kami telah memberikan ilmu kepada Dawud dan Sulaiman. Dan keduanya berkata, “Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari banyak hamba-hamba-Nya yang beriman.”Ayat-ayat Al-Quran Tentang Ilmu An-Naml 40قَالَ الَّذِي عِنْدَهُ عِلْمٌ مِنَ الْكِتَابِ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ يَرْتَدَّ إِلَيْكَ طَرْفُكَ فَلَمَّا رَآهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهُ قَالَ هَذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ“Seorang yang mempunyai ilmu dari Kitab berkata, “Aku akan membawakan singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.” Maka ketika dia Sulaiman melihat singgasana itu muncul di hadapannya, dia pun berkata, “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur ataukah mengingkari nikmat-Nya. Barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk kebaikan dirinya sendiri, dan barangsiapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia.”Ayat-ayat Al-Quran Tentang Ilmu Al-Qashas 14وَلَمَّا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَاسْتَوَى آتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ“Dan setelah dia Musa sampai usia dewasa dan sempurna akalnya, Kami anugerahkan kepadanya hikmah kenabian dan pengetahuan. Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.”Ayat-ayat Al-Quran Tentang Ilmu Al-Ankabut 43Ilustrasi. foto Unplashوَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ وَمَا يَعْقِلُهَا إِلَّا الْعَالِمُونَ“Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia. Dan tidak ada yang bisa memahaminya kecuali mereka yang berilmu.”BACA JUGA Ingin Syafaat di Hari Kiamat Kelak? Amalkan 8 Hal IniAyat-ayat Al-Quran Tentang Ilmu Al-Ankabut 49بَلْ هُوَ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلَّا الظَّالِمُونَ“Sebenarnya, Al-Qur’an itu adalah ayat-ayat yang jelas di dalam dada orang-orang yang berilmu. Hanya orang-orang dzalim yang mengingkari ayat-ayat Kami.”وَيَرَى الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ الَّذِي أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ هُوَ الْحَقَّ وَيَهْدِي إِلَى صِرَاطِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ“Dan orang-orang yang diberi ilmu berpendapat bahwa wahyu yang diturunkan kepadamu Muhammad dari Tuhanmu itulah yang benar dan memberi petunjuk bagi manusia kepada jalan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.”[]SUMBER MUTIARAISLAM IDNTIMES UOxyaVC.